Jumat, 22 April 2016

Olah Raga Jalan Kaki, Lari dan Bersepeda Menggunakan Runkeeper

Kalau dipikir-pikir sih sebenarnya saya nggak begitu suka olah raga outdoor alias di luar rumah. Tapi kok ya melakukannya ya? Padahal saya termasuk kategori orang rumahan alias jarang ke luar rumah. Hmm, mungkin karena hobby nglayap kali ya jadi cocok kalau olah raga outdoor. Atau mungkin karena hobby ngutak atik gadget jadi penguat untuk melakukan olah raga. Atau mungkin juga kurang kerjaan. :D Sebenarnya olah raga lagi karena belahan jiwa *cieee* menderita sakit yang mengharuskannya berolah raga untuk mencegah sakit lebih parah.

Sejak mulai kembali berolah raga, dan kebetulan punya ponsel atawa telepon genggan alias hand phone aka HP, saya cari-cari program komputer aplikasi untuk mencatat aktivitas olah raga di Google Play. Akhirnya pilihan jatuh ke Runkeeper. Pertimbangannya, mmm... *rada lupa* kalau nggak salah, simple, ringan (nggak banyak makan memori ponsel dan prosesornya), bisa untuk mencatat aktivitas jalan kaki, menggunakan GPS satelit dan nilai review dari para penggunanya termasuk tinggi. Sebenarnya ada aplikasi-aplikasi lain yang populer. Tapi ya namanya sudah milih ya sudah itu aja :) Oh iya sebenarnya ada sedikit yang agak kurang suka di aplikasi ini yaitu kudu online berarti kudu punya pulsa. Update : Runkeeper ternyata masih dapat digunakan secara offline (tidak perlu koneksi internet). Selama ponselnya memiliki GPS offline, data akan tetap terimpan di dalam ponsel, dan setelah terhubung lagi ke internet, secara otomatis akan melakukan sinkronisasi.

Runkeeper ini termasuk kategori aplikasi GPS tracker. Aplikasi GPS tracker adalah aplikasi yang mencatat dan menyimpan koordinat-koordinat posisi kita saat kita jalan, lari, maupun bersepeda. Dari data koordinat tersebut, Runkeeper menghitung, jarak tempuh, waktu tempuh, kecepatan, dan kalori terbakar. Jika kita menggunakan yang versi berbayar, kita dapat menggunakan fitur planning atau perencaan olah raga, baik itu perencanaan untuk sehat atau fit, penurunan berat badan, maupun kompetisi. Buat saya data yang utama adalah berapa jauh saya jalan / lari / bersepeda, lalu saya bandingkan dengan kondisi tubuh setelah berolah raga, tujuannya adalah jangan sampai tubuh yang sudah uzur ini, diforsir atau over training.

Jika kita selesai menginstall Runkeeper maka kita akan diminta membuat akun. Pembuatan akun membutuhkan alamat e-mail. Selain itu pembuatan akun dapat juga melalui media sosial seperti Facebook, dll. jika kita sudah punya salah satu akun media sosial tersebut. Lalu kita akan disajikan ucapan selamat datang dsb. Setelah melalui itu, baru kita dapat menggunakan aplikasi Runkeeper. Berikut tampilan saat memulai aktivitas.

 Tampilan saat akan mulai aktivitas

Setelah menyentuh tombol hijau di bagian paling bawah layar, maka tampilan akan berubah seperti berikut ini.

Tampilan saat beraktivitas

Salah satu fitur yang saya sukai dari Runkeeper adalah ada notifikasi atau pemberitahuan berupa suara atau audio. Pemberitahuannya adalah jarak tempuh, waktu tempuh, dan kecepatan dalam interval tertentu (kalau tidak salah setiap 5 menit sekali). Grafik batang pada tampilan saat beraktivitas adalah kecepatan. Saat kita berhenti sejenak, kita bisa  menekan tombol Pause dan melanjutkannya lagi nanti. Jika olah raga sudah selesai, kita tinggal tekan tombol Stop. Setelah itu kita bisa Save atau simpan. Sebaiknya disimpan untuk statistik kegiatan kita.

Sebenarnya fitur di Runkeeper lumayan banyak, seperti bisa mendengarkan musik sambil berolah raga, sharing ke teman-teman, dsb. namun saya tidak pernah mencoba menggunakannya. Fitur yang sudah pasti saya gunakan adalah, Kita dapat mengakses data olah raga kita melalui situs web resmi Runkeeper, yaitu www.runkeeper.com. Di situs tersebut kita disajikan dengan data dan statistik semua kegiatan yang kita simpan. Ingat, data yang disimpan. Berikut tampilan-tampilannya.


Tampilan Feed pada Situs

Tampilan Me pada Situs

Semoga bermanfaat, salam gowes!