Kamis, 14 April 2016

Sepedaku

Sepedaku merupakan salah satu anugerah yang terindah untukku *halah!* Betapa tidak, dapat uang keringat hasil banting tulang tujuh hari tujuh malam lalu dapat lampu hijau dari mantan pacar *uhuyy! dengan proses mudah dan ringan akhirnya sampailah sepeda itu kepangkuanku di akhir tahun 2015. Akhirnya aku punya sepeda gunung beneran *emang ada yang bo'ongan???* dengan frame alumunium, rem cakram dan ada suspensi depan serta harga terjangkau.

Sebenarnya ada sepercik keraguan, sekiranya sepeda itu tidak kuat menaham bobot badan yang nyaris menyentuh satu kwintal ini. Tapi dengan memberanikan diri, mencobanya, ternyata keraguan itu tidak beralasan. Sepedaku santai-santai saja membawaku kemana pun pergi!

Sebelum membelinya, ada proses nanya-nanya dulu sama mbah Gugel berminggu-minggu. Meski waktu nanya-nanya mbah Gugel niatan untuk beli sepeda nyaris tidak ada. Tapi di dalam hati ini ingin punya sepeda gunung, tahan banting, enteng, murah, pakai rem cakram! Nominator tadinya Wim Cycle (nama Polygon dan United tersisihkan karena harganya yang susah dijangkau) tapi karena di toko nggak ada Wim Cycle ya seadanya saja. Untung waktu nanya-nanya mbah Gugel, nama Element disebut-sebut. Ya sudah terpilihlah dia, menjungkalkan nama lain seperti Pacific, Police, Genio, dll.

Dalam beberapa kali gowes, sepedaku secara keseluruhan terbilang cukup handal. Hanya ada satu kekurangan yaitu karet pegangan tangan di stang sepeda pas lebih kecil dari pada lebar telapak tangan, keras, sehingga kurang nyaman, bikin telapak tangan cepat semutan. Yang akhirnya diakali ditambahi busa sehingga agak empuk.

Itu saja tentang sepedaku :)